PENYELESAIAN SENGKETA SEWA MENYEWALAHANANTARA PEMILIK LAHAN DENGAN INDUSTRI BATUBATA DALAM PERSFEKTIF HUKUMADATDI KECAMATANAN WOYLA KABUPATEN ACEHBARAT

Di Kuala Bhee Kecamata Woyla, Sebagian penduduk di wilayahtersebut mempunyai kondisi lahan yang tidak memungkinkan untuk di jadikantempat perkebunan, sehingga mereka menyewakan lahannya untuk dijadikantempat industri batu bata. Kenyataan yang sebenarnya sebagian terdapat kerusakan dari objek yang disewakan (lahan) yang dilakukan oleh pihak yangmenyewa lahan terhadap pemilik lahan. Permasalahan yang akan diteliti yaitubagaimana ketentuan sewa menyewa lahan dan bagaimana bentuk penyelesaiansengketa sewa menyewa lahan. Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk ketentuansewa menyewa lahan dan untuk mengetahui bentuk penyelesaian sengketa sewamenyewa lahan antara pemilik lahan dengan industri batu bata. Dengan metodepenelitian empiris yang bersifat kualitatif dengan metode wawancara dandokumentasi Hasil dari penelitian ini bahwa petama ketentuan sewa menyewa yangmereka lakukan berdasarkan kesepakatan bersama dimana mereka terlebihdahulu menjelaskan objek dan tujuan dari sewa menyewa yang mereka lakukan. Kedua bentuk penyelesaian sengketa sewa menyewa lahan yang terjadi di Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat di lakukan dengan cara mediasi yaitukeputusan yang diambil merupakan keputusan bersama. Saran dari peneliti pertama untuk pemilik lahan dan penyewa lahan, terlebih dahulu sebelum melakukan perjanjian sewa menyewa harusnyamempersiapkan segala bukti baik tertulis maupun tidak agar memperkuat suatuperjanjian apabila nantinya ada permasalahan. Kedua untuk para pihak yangmelakukan perjanjian sewa menyewa harus mengetahui dulu apa arti sewamenyewa yang sebernarnya, dan bagaimana perjanjian sewa menyewa yangsebenarnya dilakukan. Pertahankan dalam membuat kesepakatan dengan jelas dan akurat seperti ukuran dan batasan pengerukan tanah, serta jangka waktusewa menyewa.