STRATEGI PENGAWASAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) ACEH TERHADAP TATA KELOLA ISI SIARAN DI ACEH

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) merupakan sebuah lembaga yang bersifat independen atau berdiri sendiri, lembaga ini terdiri dari dua yaitu Komisi Penyiaran Daerah Pusat dan Komisi Penyiaran Daerah Daerah. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana kinerja dari Komisi Penyiaran Indonesia terkhususnya di wilayah Aceh terhadap pengelolaan isi siaran di Aceh, hal tersebut sangat berguna agar nantinya siaran yang beredar luas dan nikmati luas oleh masyarakat dapat bermanfaat serta tidak melanggar UU penyiaran Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tata kelola yang isi siaran di Aceh yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkhususnya di wilayah Aceh dan meminimalisir kesalahan agar nantinya lembaga penyiaran taat peraturan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Aceh hanya bertindak sebagai pengatur distribusi konten di Aceh. Namun, kekurangan tenaga kerja saat ini dan ketersediaan tenaga ahli untuk tata kelola yang baik masih jauh dari selesai. Selain itu, minimnya anggaran untuk pengadaan peralatan monitoring yang berkompeten menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi KPID Aceh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Komisi Penyiaran Indonesia Aceh telah melakukan tata kelola isi siaran dengan semaksimal mungkin, dan didukung dari beberapa pihak yang ikut membantu dalam pengawasan terhadap isi siaran yang disebarluaskan.