EFEKTIVITAS SANKSI PIDANA TERHADAP PENANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP TIDAK RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN ACEH BARAT

NAMA : SAWIYAH, NIM : 1705905040008 (2021) EFEKTIVITAS SANKSI PIDANA TERHADAP PENANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP TIDAK RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN ACEH BARAT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TEUKU UMAR.

[thumbnail of BAB I-V.pdf] Text
BAB I-V.pdf

Download (279kB)

Abstract

Alat tangkap tidak ramah lingkungan adalah alat tangkap yang digunakan dapat merusak keberlangsungan ekosistem ikan dan merusak ekosistem laut serta tempat tinggal ikan, ada beberapa jenis alat tangkap tidak ramah lingkungan yakni pukat tarik, pukat hela dan perangkap, maraknya penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan di Kabupaten Aceh Barat seperti penggunaan alat tangkap pukat harimau jenis mini trawl tampa memperdulikan kelestarian alam laut yang mengakibatkan rusak nya ekosistem laut tempat tinggal ikan dan lingkungan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yuridis empiris, sedangkan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana penagkapan ikan menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan di Kabupaten Aceh Barat sudah efektif, serta untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana pengakapn ikan meggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam penerapan sanksi pidana terhadap penagkapan ikan menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan Sanksi yang diberikan kepada pelaku tindak pidana penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan telah seseuai dengan pasal 85 Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, serta penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan juga sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. Hanya saja ada beberapa kendala yang dihadapi yakni sarana hukum, sanksi adat yang tergolong lemah, sarana serta faktor cuaca sehingga para pelaku tindak pidana penangkapan ikan bisa menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan ini Alat tangkap tidak ramah lingkungan adalah alat tangkap yang digunakan dapat merusak keberlangsungan ekosistem ikan dan merusak ekosistem laut serta tempat tinggal ikan, ada beberapa jenis alat tangkap tidak ramah lingkungan yakni pukat tarik, pukat hela dan perangkap, maraknya penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan di Kabupaten Aceh Barat seperti penggunaan alat tangkap pukat harimau jenis mini trawl tampa memperdulikan kelestarian alam laut yang mengakibatkan rusak nya ekosistem laut tempat tinggal ikan dan lingkungan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yuridis empiris, sedangkan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana penagkapan ikan menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan di Kabupaten Aceh Barat sudah efektif, serta untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana pengakapn ikan meggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam penerapan sanksi pidana terhadap penagkapan ikan menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan Sanksi yang diberikan kepada pelaku tindak pidana penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan telah seseuai dengan pasal 85 Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, serta penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan juga sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. Hanya saja ada beberapa kendala yang dihadapi yakni sarana hukum, sanksi adat yang tergolong lemah, sarana serta faktor cuaca sehingga para pelaku tindak pidana penangkapan ikan bisa menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan ini Alat tangkap tidak ramah lingkungan adalah alat tangkap yang digunakan dapat merusak keberlangsungan ekosistem ikan dan merusak ekosistem laut serta tempat tinggal ikan, ada beberapa jenis alat tangkap tidak ramah lingkungan yakni pukat tarik, pukat hela dan perangkap, maraknya penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan di Kabupaten Aceh Barat seperti penggunaan alat tangkap pukat harimau jenis mini trawl tampa memperdulikan kelestarian alam laut yang mengakibatkan rusak nya ekosistem laut tempat tinggal ikan dan lingkungan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yuridis empiris, sedangkan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana penagkapan ikan menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan di Kabupaten Aceh Barat sudah efektif, serta untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana pengakapn ikan meggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam penerapan sanksi pidana terhadap penagkapan ikan menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan Sanksi yang diberikan kepada pelaku tindak pidana penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan telah seseuai dengan pasal 85 Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, serta penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan juga sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. Hanya saja ada beberapa kendala yang dihadapi yakni sarana hukum, sanksi adat yang tergolong lemah, sarana serta faktor cuaca sehingga para pelaku tindak pidana penangkapan ikan bisa menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan ini

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Hukum
Depositing User: Teuku Hermilan, S. IP
Date Deposited: 26 May 2023 02:27
Last Modified: 26 May 2023 02:28
URI: http://repositori.utu.ac.id/id/eprint/954

Actions (login required)

View Item
View Item