HUBUNGAN SOSIAL PATRON KLIEN ANTARA PETANI SAWIT DENGAN TAUKE SAWIT DI DESA KRUENG ITAM KECAMATAN TADU RAYA KABUPATEN NAGAN RAYA

IKHWANUL MUSLIMIN, NIM: 1605901010088 (2020) HUBUNGAN SOSIAL PATRON KLIEN ANTARA PETANI SAWIT DENGAN TAUKE SAWIT DI DESA KRUENG ITAM KECAMATAN TADU RAYA KABUPATEN NAGAN RAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TEUKU UMAR.

[thumbnail of BAB I-V.pdf] Text
BAB I-V.pdf

Download (3MB)

Abstract

Kelapa sawit merupakan komoditas utama sektor pertanian di Kabupaten Nagan Raya hal ini dibuktikan dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Nagan Raya menjadi yang terluas diantara beberapa kabupaten di Provinsi Aceh. Desa Krueng Itam sebagai salah satu desa di mana mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani kelapa sawit dan menggantungkan hidupnya dari hasil perkebunan kelapa sawit. Dalam pemasaran untuk menjual TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit petani masih bergantung kepada pedagang pengumpul (agen) yang dalam hal ini disebut dengan istilah “Tauke Sawit” (toke sawit). Pada awalnya hubungan yang terjadi antara petani kelapa sawit dengan tauke sawit hanya sebatas hubungan ekonomi saja, seperti hubungan jual-beli antara penjual dan pembeli. Namun dalam perkembangannya, hubungan tersebut berubah menjadi hubungan ketergantungan dan kepentingan yang mengarah pada hubungan patron klien. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan proses wawancara yang diharapkan mampu memberikan gambaran tentang hubungan sosial antara tauke dengan petani dan mejabarkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, hubungan antara tauke sawit dan petani sawit merupakan hubungan patron klien di mana tauke sawit sebagai patron dan petani sawit sebagai klien. Hubungan patron klien antara tauke sawit dengan petani sawit di Desa Krueng Itam dilatarbelakangi hubungan saling membutuhkan dan saling ketergantungan, petani sawit membutuhkan tauke untuk menyerap hasil panen TBS kelapa sawit dan tauke butuh TBS kelapa sawit dari petani untuk dijual ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Dalam hubungan kerjasama ini petani biasanya akan meminjam uang untuk kebutuhan modal dan lain-lain kepada tauke, hal ini membuat ketergantungan petani kepada tauke lebih besar sehinga masing-masing dari mereka akan menjaga hubungan tersebut dengan menghormati norma-norma yang ada agar hubungan yang sudah terjalin tidak rusak begitu saja. Hubungan patron klien lebih tampak pada hubungan antara tauke dengan petani kecil, hal ini karena adanya perbedaan status sosial ekonomi yang jelas antara antara keduanya, sehingga peran tauke sebagai patron menjadi sangat besar

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Agribisnis
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Teuku Hermilan, S. IP
Date Deposited: 11 May 2023 03:03
Last Modified: 11 May 2023 03:03
URI: http://repositori.utu.ac.id/id/eprint/885

Actions (login required)

View Item
View Item