EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL TERHADAP TINGKAT PELAYANAN MENGGUNAKAN METODE HCM 2000 (Studi Kasus : Simpang Capella Lama, Blang Pulo – Meulaboh, Aceh Barat)

AFRA HIDAYATTULLAH, NIM : 1405903020038 (2022) EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL TERHADAP TINGKAT PELAYANAN MENGGUNAKAN METODE HCM 2000 (Studi Kasus : Simpang Capella Lama, Blang Pulo – Meulaboh, Aceh Barat). Tugas Akhir thesis, Universitas Teuku Umar.

[thumbnail of BAB I-V.pdf] Text
BAB I-V.pdf

Download (3MB)

Abstract

Meulaboh mempunyai beberapa pertemuan persimpangan salah satunya Simpang Capella Lama terletak diantara Gampong Ujong Kalak dan Gampong Panggong, merupakan simpang 4 tak bersinyal. Aktifitas simpang, misalnya konflik kendaraan karena di antara pertokoan, komplek perumahan, toko ponsel, arah menuju ke TPI maupun ke pusat pasar sembako dan lainnya. Simpang ini layak diperhatikan karena konflik antara kendaraan saat jam sibuk, hambatan samping sisi lengan jalan (parkir) sampai ke ruas jalan, sehingga arus simpang sering terganggu dan mengakibatkan bergerak melambat (delay). Oleh sebab itu, saya mencoba penelitian menggunakan metode HCM 2000. Rumusan masalah, berapa kinerja simpang terjadi dan pengaruh nilai akhir tingkat pelayanan. Sasarannya mengetahui kinerja simpang, sehingga memberikan gambaran simpang dan pengaruh tingkat pelayanan. Batasan penelitian meliputi Simpang Capella Lama Sta 00+440, menganalisis kinerja simpang dan pengamatan selama 6 jam dengan waktu 3 hari, dimulai jam 07.00 – 09.00 WIB, 12.00-14.00 WIB dan 16.00-18.00 WIB. Metode di gunakan HCM 2000. Berdasarkan hasil volume arus, pergerakan 1 = 691 (veh/h), ke 2 = 1756 (veh/h), ke 3 = 561 (veh/h) dan seterusnya ke 12 = 421 (veh/h). Sedangkan pejalan kaki menyeberang, pergerakan 1 - 3 = 52 (ped/h), 4 - 6 = 48 (ped/h), 7 - 9 = 48 (ped/h), sedangkan 10 - 12 = 52 (ped/h). Kapasitas pergerakan 7 - 9 = -200980.39 (veh/h) dan 10 - 12 = -197416.93 (veh/h). Sedangkan 1 = 169.86 (veh/h) dan 4 = 179.17 (veh/h). Derajat kejenuhan dari 7 - 12 sama yakni -0,01. Sedangkan 1 = 14,71 dan 4 = 13,62. Panjang antrian 7 - 12 sama -0.02 (%/veh), 1 = 294,26 (%/veh) dan 4 = 285,93 (%/veh). Delay yang terjadi 7 - 12 sama 4.98 (s/veh), sedangkan delay 1 = 6217,85 (s/veh) dan 4 = 5727,37 (s/veh). Tingkat pelayanan yang terjadi tingkat A untuk 7 – 12, sedangkan 1 – 4 dinyatakan tingkat

Item Type: Thesis (Tugas Akhir)
Subjects: Teknik Sipil
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Teuku Hermilan, S. IP
Date Deposited: 26 Feb 2024 02:13
Last Modified: 26 Feb 2024 02:13
URI: http://repositori.utu.ac.id/id/eprint/1152

Actions (login required)

View Item
View Item