ANALISIS HASIL TANGKAPAN KEPITING BAKAU DENGAN MENGGUNAKAN TEMPAT UMPAN YANG BERBEDA DI KECAMATAN SAMATIGA

FAHMY NURDIANSYAH DAHLAN, NIM 1605904010063 (2023) ANALISIS HASIL TANGKAPAN KEPITING BAKAU DENGAN MENGGUNAKAN TEMPAT UMPAN YANG BERBEDA DI KECAMATAN SAMATIGA. Skripsi thesis, Universitas Teuku Umar.

[thumbnail of BAB I -V.pdf] Text
BAB I -V.pdf

Download (846kB)

Abstract

Bubu lipat merupakan salah satu alat tangkap yang umum digunakan oleh masyarakat nelayan di Kabupaten Aceh Barat, khususnya di Kecamatan Samatiga. Bubu lipat menjadi alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan karena mudah dioperasikan, bisa dilipat sehingga mudah untuk dibawa di kapal dengan jumlah yang banyak. Penggunaan bubu lipat selanjutnya semakin luas tidak hanya digunakan untuk menangkap rajungan, tetapi juga digunakan untuk menangkap kepiting bakau. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu dari golongan crustacea yang hidup pada perairan pantai terutama pantai yang ditumbuhi mangrove, estuari dan pantai berlumpur. Kepiting bakau memiliki nilai ekonomi tinggi. Rasa dan aroma dagingnya yang khas, bagian tubuh lainnya dari kepiting bakau juga dapat dimanfaatkan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase total hasil tangkapan, berat serta jantan dan betina kepiting bakau berdasarkan bubu tradisional, bubu tempat umpan petak dan bubu tempat umpan bulat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2021. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa, bubu dengan modifikasi tempat umpan kotak (Bubu M1) memliki persentase hasil tangkapan yang cukup besar pada stasiun 1, 2 dan 3. Bubu M2 memiliki persentase hasil tangkapan yang cukup besar pada stasiun 4 dan 2, sedangkan bubu tradisional memiliki persentase hasil tangkapan yang cukup besar pada stasiun 3 dan 4. Mayoritas kepiting bakau yang tertangkap adalah kepiting Jantan. Berat kepiting bakau yang tertangkap lebih tinggi pada bubu modifikasi 1 dan modifikasi 2. Pada stasiun 4, persentase hasil tangkapan yang tertinggi terdapat pada bubu tradisional dan bubu M2. Hal ini berkaitan erat dengan jenis kelamin kepiting yang tertangkap yaitu kepiting jantan. Kepiting bakau jantan biasanya memiliki capit yang lebih besar dibandingkan dengan betina dengan ukuran karapas yang sama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Perikanan
Divisions: Fakultas Perikanan dan Kelautan > Perikanan
Depositing User: Rahmiyul S.IP
Date Deposited: 15 Sep 2023 02:30
Last Modified: 15 Sep 2023 02:30
URI: http://repositori.utu.ac.id/id/eprint/1086

Actions (login required)

View Item
View Item